Sahabat yang
se-iman, semoga Rahmat Allah SWT selalu tercurahkan kepada kita Amin ya roball
’alamin. Tak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW, karena beliau adalah Rosul yang ditunjuk Allah SWT sebagai suri
teladan bagi kita umat islam. Sahabat, untuk kesempatan kali ini saya akan
membahas mengenai hukum berjilbab bagi
wanita muslim. Mengenai berjilbab, apakah berjilbab itu wajib ? apakah
kita umat islam diharuskan memakai jilbab ? apa sih manfaatnya ? dan bagaimana
kalau kita tidak mau memakai jilbab ? mungkin beberapa pertanyaan di atas yang
terlintas di benak sahabat muslim. Mari kita bahas satu persatu, Allah
berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 33 yang artinya :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dan Allah SWT
juga berfirman di dalam surat Al-A’raf ayat 26 yang artinya :
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”
Dari ayat Allah
di atas dapat kita simpulkan bahwa Allah SWT menyuruh kita untuk menutup aurat
kita, dan untuk wanita diharuskan memakai jilbab, dan jilbab yang panjang
sehingga bisa menutupi kepala sampai dada, itu lebih baik. Perintah untuk istri
Rosul adalah perintah yang ditunjukkan kepada kita umat islam, sudah selayaknya
kita mengikutinya. Allah Juga berfirman di dalam surat al-Ahzab ayat 36 yang
artinya :
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia
telah sesat, sesat yang nyata.”
Dan Allah juga
berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 103 – 107 yang artinya :
“Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja
perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat usaha yang sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari
(kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan
mereka, dan Kami mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari
kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka
kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul-Ku
sebagai olok-olok. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.”
Dari ayat di
atas dikatakan bahwa kita telah kafir apabila sudah mendustai ayat Allah SWT,
maksud dari mendustai adalah tidak menerima ajaran Allah SWT yang diberikan
melalui Nabi Muhammad SAW. Atau bisa juga dengan kita menerima ajaran itu
setengah-setengah, sungguh siksa Allah SWT sangat pedih, apakah kita takut
kepada Allah SWT atau tidak ? dan apabila kita nyaman dengan siksaan Allah SWT
dalam arti kita tidak takut dengan ancaman Allah SWT, memang kita sudah
termasuk orang yang tersesat .
Di dalam
Al-Qur’an juga diterangkan di dalam surat Al-Maidah ayat 5 pada bagian akhir
yang artinya :
“….. Barang siapa yang
mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala
amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.”
Di dalam
Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 147 yang artinya :
“Orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal
kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah
mereka kerjakan?”
Nabi Muhammad
SAW juga bersabda yang artinya :
“Aku berdiri di pintu surga (ternyata) kebanyakkan orang
yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang lemah, sedangkan orang-orang yang
kemuliaan (yaitu : orang berharta, orang yang mempunyai kedudukan dan
kebahagiaan materil) tertahan (dari masuk surga), tetapi penduduk neraka
diperintahkan untuk masuk neraka. Aku berdiri di pintu neraka, ternyata
kebanyakkan yang masuk ke dalamnya adalah para wanita” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Muslim)
Dalam riwayat lain
Nabi Muhammad juga bersabda yanga artinya :
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat
keduanya,
1. Kaum
yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya
penguasa yang dzalim],
2. Dan
perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada
kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan.
Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka
tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu
tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.
Dari hadist dan
ayat di atas sudah sangat jelas bukan perintah kepada kita umat manusia dan
tuntunan dari Rosulullah SAW kepada kita manuasia. Sekarang mari kita bahas
pertanyaan tersebut di atas, apakah berjilbab itu wajib ? apakah kita umat
islam diharuskan memakai jilbab ?
Jawaban dari
pertanyaan tersebut adalah di atas pada surat Al-Ahzab ayat 33 dan Al-A’raf
ayat 26, dimana kita diwajibkan menutup aurat dan untuk wanita sholeha harusnya
mencontoh istri Rosul dan kalau bisa memakain jilbab yang panjang sehingga
sampai menutupi dada. Dan Saya mohon jangan memakai jilbab dengan menggulung
rambut kebelakang, karena Rosul melihat sosok wanita tersebut ada di neraka, kita
tidak mau bukan menjadi penghuni neraka, dan berpakaianlah yang rapi serta
tidak memperlihatkan bentuk tubuh.
Untuk
pertanyaan selanjutnya, manfaat apa yang didapat dari kita berjilbab ?
manfaatnya antara lain adalah terhindar dari godaan yang bisa menimbulkan
syahwat apabila ada laki-laki yang melihat kita. Supaya kita bisa selamat dari
gangguan dia dan bisa menjaga kehormatan suami apabila sudah memiliki suami.
Bagi yang belum, sosok wanita sholeha sebenarnya banyak dicari, karena sosok
wanita tersebut sangat langka kalau saya sendiri melihatnya, sungguh beruntung
suami yang mendapatkan sosok wanita seperti itu. Nah itu sedikit manfaat dari
memakai jilbab (berkerudung).
Dan untuk
pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kalau kita tidak mau memakai jilbab
? jawaban dari perntanyaan ini adalah ada pada surat Al-Maidah ayat 5 dan
Al-A’raf ayat 147 di atas. Dimana apabila kita mendustakan perintah Allah SWT
dan Rosulnya, maka kita termasuk kaum yang kafir, dikatakan juga pahala kita
lenyap manakala kita mendutakan ayat-ayat Allah seperti yang di firmankan
Allah dalam surat Al-A’raf ayat 147 di atas. Dan sudah pasti neraka adalah
tujuan akhirnya kalau kita sudah kafir terhadap Allah SWT dan Rosulnya.
Mudan-mudahan
dengan postingan mengenai hukum berjilbab
bagi wanita muslim, kita bisa menjadi sadar dan terus menambah amal
kebaikan kita dan menta’ati perintah Allah SWT dan Rosulnya, semoga Rahmat
Allah SWT selalu tercurahkan kepada kita umat Muhammad SAW, amiin.
Artikel RoHckMad Lain:
Powered By:RoHckMad
0 komentar:
Posting Komentar